Di tengah menurunnya kasus konfirmasi positif Covid-19 akibat varian Omicron, masyarakat diharapkan untuk tetap waspada akan penyebaran virus Covid-19. Baru-baru ini UK Health Security Agency (UKHSA) melaporkan adanya varian baru terdeteksi di Inggris yang disebut dengan varian XE. Benarkah varian XE lebih menular dibanding varian Covid-19 lainnya?

Fakta Seputar Virus Covid-19 Varian XE

1. Pertama Kali Ditemukan di Inggris

Dilansir dari WHO, varian XE pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari 2022 dan lebih dari 600 sekuens telah dilaporkan dan dikonfirmasi sejak pertama terdeteksi. Hingga awal April 2022, tercatat 637 kasus telah terdeteksi di Inggris. Kasus dengan varian XE mencakup kurang dari 1 persen total keseluruhan kasus Covid-19 di seluruh dunia.

2. Merupakan Varian Rekombinan

Berdasarkan penelitian, varian XE merupakan rekombinan, memiliki karakteristik dari dua varian virus omicron. Varian rekombinan terjadi ketika seseorang terinfeksi dengan 2 varian atau lebih pada saat yang sama mengakibatkan pencampuran materi genetik di dalam tubuh pasien. Menurut UK Health Security Agency, varian ini masih turunan Omicron dan merupakan rekombinan dari Omicron BA.1 dan BA.2

Selain varian XE, UKHSA juga memeriksa 2 varian rekombinan lainnya yaitu XD dan XF yang merupakan rekombinan dari Delta dan Omicron BA.1. WHO juga mengungkapkan bahwa varian XE termasuk dalam varin Omicron hingga ditemukan perbedaan signifikan dalam transmisi dan karakteristik penyakit.

Baca juga: Fakta Baru Omicron: Lebih Lama Bertahan di Permukaan Plastik 

3. Diduga Lebih Menular

Dilansir dari Verywell Health, varian XE diduga 10% lebih mudah menular dari varian BA.2. Meskipun demikian, WHO menegaskan bahwa hal tersebut hanya bersifat perkiraan awal dan masih dibutuhkan penelitian dan pengamatan lebih lanjut mengenai varian XE.

Sejauh ini para ahli menyatakan masih belum cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa varian XE memang lebih menular dari varian sebelumnya. Hingga saat ini, WHO masih belum memasukkan varian XE sebagai variant of concern yang menyebabkan lonjakan angka penularan dan kematian.

Baca juga: Ciri-Ciri Sakit Tenggorokan yang Terkait Omicron

4. Efektivitas Vaksin Terhadap Varian XE Belum Diketahui

Menurut UKHSA, untuk saat ini belum dapat dipastikan apakah vaksin Covid-19 yang tersedia cukup efektif untuk melawan varian XE. Secara umum, untuk saat ini belum ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan tentang kemampuan transmisi, tingkat keparahan dan efektivitas vaksin terhadap varian XE.

Virus Rekombinan Tidak Selalu Lebih Berbahaya

Virus rekombinan bukanlah hal yang luar biasa dalam perkembangan virus terutama ketika ada beberapa varian yang beredar. Proses ini dapat terjadi secara alami bukan hanya pada virus Covid-19 tetapi juga pada berbagai jenis virus lainnya.

Varian XE juga bukan varian rekombinan pertama yang berhasil dideteksi dalam perkembangan varian virus Covid-19. Selain varian XE, WHO dan UKHSA telah mendeteksi varian rekombinan lainnya seperti XD dan XF yang teridentifikasi pada Februari 2022.

Sejauh ini ditemukan 38 kasus varian XF dan belum ada perkembangan lagi mengenai kasus akibat varian tersebut. Sedangkan varian XD tercatat telah menyebabkan 49 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Perancis. Para ahli mengungkapkan, beberapa varian rekombinan yang ditemukan sebagian besar akan mati dengan relatif cepat.

Meskipun varian XE belum diketahui tingkat penularan dan keparahannya, namun demi mengurangi penularan virus Covid-19, dianjurkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, mengurangi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Apabila Anda mengalami gejala Covid-19 seperti demam, diare, sesak napas, muntah dan sakit perut maka sebaiknya segera lakukan pemeriksaan Covid-19 dan periksakan diri ke dokter.

Mau tahu informasi dan artikel kesehatan mengenai penyakit Covid-19? Cek di sini, ya!